Kopi Luwak Merupakan seduhan kopi yang menggunakan coffee bean yang diambil dari sisa kotoran hewan msang kelapa atau biasa disebut luwak. Diyakini mempunyai cita rasa, karena melalui proses dimakan oleh luwak dan melewati saluran pencernaannya. Tenarnya kopi luwak ini dikawasan Asia Tenggara telah lama diketahui, akan tetapi baru dikenal luas setelah mempublikasikan pada tahun 1980-an. Kopi luwak ini merupakan coffee termahal di dunia.
Fakta Menarik dari Luwak Coffee
Berasal Dari Kotoran Luwak
Diambil dari kotoran (feses) musang kelapa, yakni jenis mamalia kecil, berbulu, memiliki ekor panjang. Mereka memakan buah dan biji-bijian, salah satunya yaitu biji buah kopi yang nanti bakal keluar bersamaan ketika feses.
Luwak merupakan hewan yang tidak dapat mencerna biji, sehingga saat membuang kotoran biji yang dikeluarkan masih dalam keadaan utuh. Dan kemudian para ahli luwak mengumpulkannya, memisahkan antara biji dan kotoran lalu mencuci dang mengeringkannya.
Penemu Kopi Luwak
Tak lepas dari zaman kolonialisme Eropa, ketika Spanyol, Portugal, Inggris, dan Belanda menemukan kopi di Yaman pada abad ke 16. Ketika abad ke 17, Belanda masuk ke Asia terutama di daerah yang kaya sumber daya alam dan lahan pertanian. Belanda membawa kopi dari Yaman dan menanam biji kopi di Indonesia lebih tepatnya di Samutera dan Jawa.
Belanda memperkerjakan warga lokal dengan gaji yang cukup rendah di perkebunan mereka. Semua itu dibuat karena nantinya Belanda akan menjual kopi kembali ke negaranya. Para wargapun dilarang untuk memetik buah kopi dan mereka tak mampu untuk membeli kopi. Pada akhirnya mereka mencari cara untuk mencoba kopi. Mereka sadar bahwa luwak atau musang memakan buah kopi, tapi bijinya tidak dapat dicerna dan masih berada pada kotorannya. Kotoran itupun dikumpulkan, dan memisahkan antara kopi dan kotoran lalu diolah menjadi minuman kopi dengan aroma khas.
Memiliki Rasa Yang Khas Dan Enak
Mempunyai rasa yang enak karena musang atau luwak dapat memilih buah kopi dengan kualitas baik, pencernaannya pun dapat berpengaruh. Saat biji berada di saluran pencernaan, biji kopi mneyerap beberapa asam dan enzim dalam saluran pencernaan tersebut. Dan akhirnya fermentasi terjadi dan menciptakan rasa yang khas yaitu lembut seperti coklat tanpa ada rasa pahit.
Berpengaruh Pada Populasi Luwak
Karena mempunyai harga yang mahal, banyak orang yang terpikat untuk memproduksi kopi luwak dengan biaya murah. Banyak orang menangkap luwak, ditaruh di kandang, dan dipaksa untuk memakan buah kopi.
Hal yang demikian dapat membuat luwak stress, kurang gizi, bahkan dapat berakibat kematian. Selain berpengaruh pada populasi yang kian menurun, hal ini juga dapat mempengaruhi kualitas dari kopi yang makin menurun.
Aman Untuk Penderita Maag
Mempunyai kandungan kafein dan keasaaman yang rendah membuat kopi luwak ini aman untuk dikonsumsi oleh penderita maag. Kopi luwak juga dapat digunakan untuk mencegah berbagai penyakit seperti kanker payudara, penyakit saraf dan Parkinson, diabetes, dan batu empedu. Kopi luwak juga mampu digunakan untuk mencegah gigi berlubang dan menjaga kcantikan kulit.
Beberapa daerah penghasil Kopi Luwak diantaranya adalah,
- Gayo, Aceh
- Sidikalang
- Desa Janji Maria, Kec. Barumun Tengah, Kab. Padang Lawas
- Kota Pagaralam
- Semende, Kab. Muara Enim
- Liwa, Kab. Lampung Barat
- Kotabumi, Lampung
- Jawa Barat
- Jawa Timur
Mengapa Kopi Luwak bisa Mahal ?
Ada 3 faktor yang membuat kopi luwak lebih mahal dibandingkan dengan kopi lainnya. Ketiga factor tersebut adalah,
- Proses produksi yang panjang
- Jumlah panen yang sedikit jika dibandingkan dengan kopi biasa
- Memiliki rasa kopi yang pekat
Perbedaan Luwak Coffee dan Biasa
Karena mempunyai porses yang berbeda, tentu cita rasa dan kandungan tidak akan sama dengan kop biasanya.
Rasa
Jika dilihat dari tampilannya, tidak ada yang berbeda. Warna yang dikeluarkan sama deng kopi biasanya, hitam kecoklatan. Akan tetapi, jika berbicara mengenai aroma dan rasa pasti tidak akan sama.
Rasa dari kopi luwak sangat halus, tak ada rasa getir dan sedikit asam buah yang menyegarkan. Aftertaste dari kopi ini sangat clean, tak meninggalkan rasa getir.
Luwak coffee hampir selalu mempunyai rasa buah yang unik. Padahal karakter rasa biji kopi berbeda setiap harinya. Proses fermentasi alami diperut luwak yang menyebabkan rasa buah yang kuat saat diseduh.
Aroma dari minuman kopi ini lebih harup dan tentunya lebih kuat. Tidak ada sekecilpun bau fases hewan atau bau yang tidak sedap lainnya.
Kandungan zat
Menurut hasil dari penelitian Universitas Hasanuddin, tidak ada perbedaan yang mencolok dari jenis zat yang terkandung pada luwak coffee dengan yang biasa. Yang membedakannya hanyalah kadar zat yang terkandung di dalamnya, yaitu :
- Persentase kadar kafein :
- Kopi luwak robusta 1,77% dan Kopi luwak arabika 1,74%
- Kopi robusta biasa 1,91% dan Kopi arabika biasa 1,85%
- Persentase protein :
- Kopi luwak robusta 16,23% dan Kopi luwak arabika 14,84%
- Kopi robusta biasa 18,34% dan Kopi arabika biasa 16,72%
- Persentase kadar lemak :
- Kopi luwak robusta 18,45% dan Kopi luwak arabika 19,76%
- Kopi robusta biasa 16,41% dan Kopi arabika biasa 17,37%
Tidak ada komentar:
Posting Komentar